Jajanan Khas Filipina: Rasa Jalanan yang Menggoda Selera – Filipina adalah negara kepulauan yang kaya akan budaya, tradisi, dan tentu saja kuliner. Salah satu aspek paling menarik dari kuliner Filipina adalah jajanan jalanannya—hidangan sederhana yang dijual di pinggir jalan, pasar malam, atau terminal, namun memiliki rasa yang luar biasa dan menggambarkan identitas lokal. Jajanan ini bukan hanya makanan cepat saji, tetapi juga bagian dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat Filipina.
Baca juga : Makanan Khas Vietnam: Perpaduan Rasa, Tradisi, dan Kesegaran
Budaya Street Food di Filipina
Di Filipina, jajanan jalanan dikenal dengan istilah “street food” atau “meryenda” (camilan). Masyarakat Filipina gemar berkumpul di warung kecil atau gerobak makanan untuk menikmati camilan sambil berbincang. Jajanan ini biasanya murah, mudah ditemukan, dan disajikan dengan cara yang praktis. Dari yang manis hingga gurih, dari yang digoreng hingga dibakar, jajanan Filipina menawarkan ragam rasa yang menggoda.
Jenis-Jenis Jajanan Khas Filipina
Berikut adalah beberapa jajanan paling populer dan unik yang bisa kamu temukan di Filipina:
1. Kwek-Kwek
Kwek-kwek adalah telur puyuh yang dibalut dengan adonan tepung berwarna oranye, lalu digoreng hingga renyah. Biasanya disajikan dengan saus cuka pedas atau saus manis. Warna cerah dan teksturnya yang garing membuat kwek-kwek menjadi favorit anak muda.
2. Isaw
Isaw adalah usus ayam atau babi yang dibersihkan, direbus, lalu dibakar di atas arang. Disajikan dengan saus cuka bawang putih atau saus manis pedas, isaw adalah camilan yang populer di sore hari. Meski terdengar ekstrem, rasanya gurih dan teksturnya kenyal.
3. Fishball dan Squidball
Fishball adalah bola-bola ikan yang digoreng dan ditusuk dengan tusuk sate. Biasanya dijual dari gerobak keliling, pembeli bisa mencelupkan fishball ke dalam berbagai jenis saus: manis, pedas, atau asam. Squidball adalah versi serupa yang terbuat dari cumi-cumi, dengan rasa lebih kenyal dan gurih.
4. Banana Cue
Banana cue adalah pisang saba (jenis pisang lokal) yang digoreng dengan gula merah hingga karamelisasi, lalu ditusuk seperti sate. Rasanya manis, legit, dan sangat cocok sebagai camilan sore.
5. Turon
Turon adalah lumpia pisang yang diisi dengan pisang dan kadang-kadang nangka, lalu digoreng hingga renyah. Kulit lumpia yang garing berpadu dengan isian manis membuat turon menjadi jajanan yang digemari semua usia.
6. Balut
Balut adalah telur bebek yang telah dibuahi dan direbus, biasanya berusia 14–18 hari. Meski kontroversial bagi sebagian orang, balut adalah jajanan yang dianggap bergizi dan sering disantap dengan garam dan cuka. Balut juga menjadi simbol keberanian dalam budaya kuliner Filipina.
7. Taho
Taho adalah jajanan manis yang terdiri dari tahu lembut, sirup gula aren (arnibal), dan sagu mutiara. Biasanya dijual oleh pedagang keliling di pagi hari, taho disajikan hangat dan sangat lembut di mulut.
8. Sweet Corn Cups
Jagung manis yang direbus dan disajikan dalam cup, dicampur dengan mentega, keju parut, dan susu kental manis. Rasanya manis-gurih dan sangat populer di kalangan anak-anak.
9. Puto dan Kutsinta
Puto adalah kue kukus berbahan dasar tepung beras, bertekstur lembut dan sedikit manis. Kutsinta adalah versi kenyal dan berwarna cokelat, biasanya disajikan dengan kelapa parut. Keduanya sering dijual bersama sebagai camilan pagi atau sore.
10. Manggang Hilaw
Manggang hilaw adalah mangga muda yang diiris dan disajikan dengan garam atau bagoong (fermentasi udang). Rasanya asam dan gurih, cocok untuk pecinta rasa segar dan tajam.
Saus dan Pendamping
Salah satu ciri khas jajanan Filipina adalah keberagaman saus. Penjual biasanya menyediakan saus manis, pedas, asam, atau kombinasi ketiganya. Pembeli bebas memilih dan mencelupkan jajanan sesuai selera. Saus cuka bawang putih dan saus manis kental adalah yang paling umum digunakan.
Jajanan sebagai Pengikat Sosial
Jajanan jalanan di Filipina bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal kebersamaan. Banyak orang menikmati jajanan sambil berbincang dengan teman, keluarga, atau bahkan orang asing. Gerobak jajanan menjadi tempat berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati waktu luang.